Sulut, NB- Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut Stella Runtuwene menegaskan bahwa proyek-proyek yang mengadakan pembelian alat dengan anggaran yang cukup besar belum efisien, dalam mengatasi eceng gondok di danau Tondano.
Menurutnya penanganan memakai alat masih belum efisien. Dia mengatakan sebaiknya melibatkan masyarakat setempat untuk membersihkan eceng gondok tersebut.
"menurut saya tidak usah lagi membuat proyek-proyek besar yang mubasir, pengadaan alat seperti bantuan alat dari pusat juga dan akhirnya alat itu rusak tidak terpakai dan itu anggaran yang sangat besar. Jadi menurut saya ada baiknya kita pergunakan saja masyarakat setempat yang ada disana, setiap hari saja kita bayar harian ke mereka untuk angkat semua eceng gondok, guna memperdayakan sumber daya manusia yang ada di sana biar mereka juga ada pemasukan, dari pada kita lebih ke proyek pengadaan-pengadaan pembelian alat ini dan itu pada akhirnya eceng gondoknya tidak hilang malahan alat rusak percuma karena tidak ada pemeliharaan," ungkap Stella pada awak media di ruang kerjanya usai Rapat dengar pendapat di Ruang rapat Komisi III kantor DPRD Sulut, Senin (2/11/2020).
Stella juga menambahkan, eceng gondok itu bisa di inovasikan menjadi furniture, seperti contohnya yang ada di rumah saya ada kursi dan meja yang terbuat dari eceng gondok.
Wakil ketua komisi III DPRD Sulut itu sempat menyinggung cara penanganan eceng gondok yang dilakukan oleh pemerintahan Ahok sewaktu gubernur DKI Jakarta.
"Eceng gondok di jakarta itu setiap hari rajin dibersihkan sehingga kurang dari 1 tahun bisa bersih dan tempat itu sudah jadi tempat wisata". Tutup Politisi Nasdem dapil Minsel-Mitra itu. (Enzo)