Ilustrasi hidup berdampingan dengan covid-19, (Sumber: detikfinance.com)
Newsblessing.com - Beberapa Negara besar sudah mulai menjalankan pola hidup yang berdampingan dengan Covid-19, seperti halnya dengan Inggris, kini Inggris akan menjadi negara besar Eropa pertama yang mengizinkan orang yang mengetahui bahwa mereka terinfeksi Covid 19 untuk bebas pergi ke toko, transportasi umum, dan pergi bekerja. Semua itu dilakukan dalam rangka hidup berdampingan dengan Covid-19.
adapun orang yang dengan hasil tes Positif Covid-19 tidak perlu lagi untuk isolasi diri mulai minggu depan di Inggris. Seperti yang disampaikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, hal ini bermaksud untuk menghapus persyaratan isolasi diri untuk orang yang terinfeksi Covid-19 di Inggris.
Perlu diketahui juga bahwa Korban yang meninggal dunia di Inggris bukan sedikit, kurang lebih ada 160.000-an angka kematian dalam 28 hari infeksi adalah yang tertinggi kedua di Eropa setelah Rusia. Dibandingkan dengan ukuran populasi di Inggris, itu adalah 6 persen lebih tinggi dari rata-rata untuk Uni Eropa.
"Covid-19 tidak akan tiba-tiba hilang, dan kita perlu belajar untuk hidup dengan virus ini dan terus melindungi diri kita sendiri tanpa membatasi kebebasan kita,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan, (dikutip dari Suara.com).
Ia juga menambahkan, “Kami telah membangun perlindungan yang kuat terhadap virus ini selama dua tahun terakhir melalui peluncuran vaksin, tes, perawatan baru, dan pemahaman ilmiah terbaik tentang apa yang dapat dilakukan virus ini,” tambahnya.
Saat ini orang-orang di Inggris secara hukum diharuskan untuk isolasi diri setidaknya selama lima hari jika diperintahkan oleh pejabat kesehatan masyarakat, dan disarankan untuk mengisolasi bahkan tanpa perintah khusus jika mereka memiliki gejala Covid-19 atau dinyatakan positif.
Dengan menghapus persyaratan hukum isolasi diri Covid-19 dan menggantinya dengan panduan sukarela akan membuat penyakit ini sejalan dengan cara Inggris menangani sebagian besar infeksi lainnya.
Sekitar 85 persen populasi Inggris berusia 12 tahun atau lebih telah memiliki setidaknya dua dosis vaksin Covid-19, dan dua pertiga populasi. termasuk sebagian besar dari mereka yang paling berisiko memiliki tiga dosis.
“Intervensi farmasi, yang dipimpin oleh program vaksinasi, akan terus menjadi garis pertahanan pertama kami,” kata pemerintah. “Kesadaran akan pedoman kesehatan masyarakat harus tetap ada, seperti halnya semua penyakit menular seperti flu." Tandasnya.