Newsblessing.com, SULUT– Dengan mengusung tema: “Pers Dan Perannya Dalam Mensukseskan Pemilihan Umum 14 Februari 2024” Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali menggelar media gathering bertempat di Primadona Cafe Manado, Jumat (23/12/2022).
Kegiatan Media Gathering dipimpin langsung Komisioner KPU Sulut Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), Amrain Razak, didampingi Kepala Bagian Teknis Penyelenggara Pemilu, Parhubmas, Hukum dan SDM Carles Worotitjan, dan Kasub Logistik Rudi Lalonsang.
Saat membuka kegiatan, Amrain Razak mengatakan KPU Sulut sudah ketiga kali ini menggelar media gathering bersama teman-teman pers. Mengajak media berkeinginan dalam seleksi penyambung info kepada masyarakat.
“ Ini media gathering yang ketiga digelar KPU Sulut bersama teman-teman media pers. Mengapa pertemuan seperti ini dilakukan secara intens, karena menurut kami media punya peran penting untuk menyampaikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Informasi yang disampaikan terutama tentang Tahapan Pemilihan Umum 2024 yang sudah berjalan,” ungkap Amrain.
Pada dasarnya, mengingat kami Komisioner dan Staf KPU Provinsi Sulut jumlahnya tidak cukup untuk mengcover penyebaran informasi kepada hampir dua juta penduduk Sulut. Untuk itu kami berkolaborasi dengan pers media untuk menyebarkan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat sampai ke pelosok daerah,” imbuh Razak.
Lewat kegiatan seperti ini KPU Sulut dan pers media berdiskusi sambil membahas berbagai hal strategis dalam rangka penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024 sejak dimulai dari tahapan rekrutmen Panitia Pemungutan Suara (PPS), Mekanisme perubahan daerah Pemilihan (Dapil) di sejumlah kabupaten/kota, dan Tahapan Verifikasi Ulang Partai Ummat yang tidak memenuhi syarat di Provinsi Sulut dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Catatan penting media sulutlink.com dalam pengantar kegiatan media gathering oleh Komisioner Amrain Razak, terkait persoalan adanya kasus orang sudah meninggal masih tercatat sebagai pemilih. Dan sebaliknya orangnya masih hidup dinyatakan sudah meninggal. Ini memberi sinyal kehati-hatian penyelenggara pemilihan umum tahun 2024.
(*/Olvie)